
Cawisan Subuh Bulanan Kedua UIN Raden Fatah: Taqwa dan Sikap Bijaksana
HUMAS – UINRF — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali menyelenggarakan kegiatan Cawisan Subuh rutin bulanan untuk kedua kalinya pada Jumat pagi ini (11/10). Acara ini dibuka langsung oleh Dr. Syahril Jamil, M.Ag, selaku Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang.
Mengangkat tema “Taqwa dan Sikap Bijaksana,” acara ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. Cholidi, M.A., yang juga merupakan Ketua Senat UIN Raden Fatah Palembang. Kegiatan yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting ini bertujuan untuk menguatkan spiritualitas civitas academica sekaligus memperkuat nilai-nilai kearifan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan ini, Dr. Syahril Jamil melaporkan bahwa cawisan ini diikuti oleh para dosen, mahasiswa, dan pegawai UIN Raden Fatah Palembang. Dengan harapan, cawisan subuh ini dapat menjadi agenda rutin yang terus memberikan inspirasi dan motivasi spiritual bagi seluruh peserta.
“Cawisan subuh ini menjadi sarana kita untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus berbagi hikmah dan pengetahuan yang dapat membimbing kita dalam bertindak bijaksana,” ungkapnya.
Pada cawisan ini, Prof. Dr. Cholidi, M.A menjelaskan bahwa taqwa itu isinya adalah fasilitas-fasilitas untuk membentengi diri yakni menjaga, melindungi dan memelihara.
“Taqwa itu adalah kita berusaha memasang sesuatu sebagai pelindung diri atau perisai. Tidak hanya sekadar menjalankan perintah agama, tetapi juga membangun sikap bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi hidup,” jelasnya.
Prof. Cholidi juga menyampaikan sebuah riwayat Umar bin Khattab RA dan Ubay bin Ka’ab. Umar bertanya kepada Ubay “Wahai Ubay, apa makna taqwa?” Ubay yang ditanya justru balik bertanya. “Wahai Umar, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?”. Umar menjawab, “Tentu saja pernah.” “Apa yang engkau lakukan saat itu, wahai Umar?” lanjut Ubay bertanya. “Tentu saja aku akan berjalan hati-hati,” jawab Umar. Ubay lantas berkata, “Itulah hakikat taqwa.”
Lebih lanjut, Prof. Cholidi menyampaikan bahwa taqwa tidak lain dari kesadaran spiritual yang memungkinkan seseorang untuk menghindari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Dalam Al-Qur’an, Taqwa disebutkan sebanyak 10 kali, menyoroti pentingnya kesadaran spiritual dan kepatuhan terhadap Allah dengan cara waspada,” ujarnya.
Selain it, Prof. Cholidi juga menyampaikan bahwa bijaksana itu muncul didahului oleh arif, setelah arif lahirlah bijaksana. Bijaksana adalah kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai faktor, sehingga mampu membuat keputusan yang bijak dan berterima.
“Orang yang bijaksana tak pernah menyalahkan, perbedaan bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk didialogkan. Berdialog bukan untuk keseragaman, tapi paling tidak agar menumbuhkan kesepahaman. Bagi orang bijak tidak semua pertanyaan akan diberi jawaban, sebab tidak semua jawaban dapat boleh diucapkan,” ujar Prof. Cholidi.
Diakhir ceramahnya, Prof Cholidi menyampaikan bijaksana adalah karakteristik taqwa, orang taqwa selalu bijaksana, taqwa tanpa bijaksana bagaikan raja tanpa mahkota.
Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., Msi juga mengungkapkan bahwa kajian Prof. cholidi hari ini sangat luar biasa, bagaimana mewujudkan ketaqwaan dan kebijaksanaan tersebut.
“Dari kajian yang telah disampaikan, ini menjadi tugas kita bersama, sebagai manusia untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Harapannya dengan cawisan yang diadakan rutin tiap bulan ini, dapat berkesinambungan dan memantapkan komitmen kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, sehingga bisa membawa kemajuan bagi lembaga kita,”pungkasnya.