UIN Raden Fatah Palembang Lakukan Audiensi dengan Pemerintah Provinsi Sumsel, Bahas Pengembangan Kampus dan Sinergi Strategis

UIN Raden Fatah Palembang Lakukan Audiensi dengan Pemerintah Provinsi Sumsel, Bahas Pengembangan Kampus dan Sinergi Strategis

HUMAS – UINRF – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan audiensi bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Kegiatan ini dilaksanakan di Griya Agung Palembang, Rabu (02/07/2025).

Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A, menyampaikan bahwa selain menjalin silaturahmi, audiensi ini menjadi wasilah untuk menyampaikan beberapa rencana strategis pengembangan kampus ke depan.

“UIN Raden Fatah saat ini memiliki 9 fakultas dan 1 pascasarjana. Kami bersyukur telah meraih akreditasi unggul pada tahun 2023, dan kini tengah menatap target lebih besar, yaitu menjadi perguruan tinggi yang mutunya terekognisi di Asia Tenggara masuk dalam 100 besar perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2029,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor menambahkan salah satu pengembangan yang sedang dilakukan adalah pendirian Fakultas Kedokteran.

“Kami telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan dan saat ini sedang dalam proses memperoleh rekomendasi dari LLDIKTI. Selain itu, kami juga merencanakan pengembangan kampus baru di kawasan Payakabung, yang kini sedang dalam tahap perencanaan,” ujarnya.

Muhammad Adil juga menegaskan bahwa UIN Raden Fatah siap bersinergi dengan berbagai pihak.

Dalam audiensi bersama pimpinan UIN Raden Fatah Palembang, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana pendirian Fakultas Kedokteran. Ia menilai langkah ini sangat tepat karena tingginya minat masyarakat terhadap program studi tersebut. Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya pemenuhan standar fasilitas pendukung.

“Saya menyarankan agar rumah sakit mitra untuk Fakultas Kedokteran minimal bertipe B,” tegasnya.

Lebih jauh, Gubernur menekankan bahwa keberhasilan sebuah perguruan tinggi tidak hanya bergantung pada infrastrukturnya, tetapi juga pada kepemimpinan di dalamnya. Ia percaya bahwa setiap pimpinan kampus memiliki tanggung jawab moral dan strategis dalam menjaga marwah institusi.

“Semua pimpinan memiliki andil dalam membangun marwah perguruan tinggi,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya membentuk alumni yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu terjun langsung di masyarakat dan dunia kerja.

“Alumni UIN Raden Fatah ini tidak hanya harus pintar secara akademis, tapi juga harus bisa berkontribusi langsung di lapangan. Mereka harus menjadi alumni yang siap pakai,” jelasnya.

Menyinggung tantangan global, Herman Deru menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI). Ia meminta agar program studi yang berkaitan dengan teknologi informasi mendapat perhatian lebih besar.

“Tantangan terbesar saat ini adalah kecerdasan buatan (AI). Kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Prodi Komputer harus menjadi perhatian khusus di era sekarang,” imbuhnya.

Tak hanya itu, ia juga mendorong UIN Raden Fatah untuk terus membuka diri terhadap perubahan dan menjangkau lebih banyak segmen masyarakat, termasuk mengubah persepsi lama tentang kampus Islam tersebut.

“Kita perlu mengubah perspektif masyarakat bahwa UIN Raden Fatah bukan hanya tempat kuliah agama,” katanya.

Dalam semangat membangun sinergi, ia mengingatkan agar kerja sama dengan pihak eksternal tetap memperhatikan regulasi dan prinsip kepatutan.

“Bergeraklah seluas mungkin, kembangkan potensi yang ada. Saya mendukung penuh pembangunan Fakultas Kedokteran karena peminatnya sangat tinggi. Kerja sama harus terus dijaga dan ditingkatkan,” pungkasnya.