
Rektor UIN Raden Fatah Serukan Perguruan Tinggi Responsif Gender Pada Forum Rektor PTKIN
Humas UIN RF– UIN Raden Fatah Palembang selenggarakan Forum Rektor PTKIN dengan mengusung tema “Perguruan Tinggi Responsif Gender” di Ruang Auditorium lantai 4 Gedung Rektorat Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (15/11/2022).
Hadir pada acara tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani, S.TP, MT., dan para Rektor PTKIN. Selaku tuan rumah, Rektor UIN Raden Fatah Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si menyambut hangat para tamu yang hadir di ruangan tersebut.
Dalam pemaparannya, Rektor UIN Raden Fatah tersebut mengemukakan bahwa membangun kesadaran untuk menerapkan kesetaraan gender di Perguruan Tinggi harus diterapkan. “Kesetaran gender dapat dimaknai sebagai keadilan, kejujuran, proporsional, dan makna lain yang lebih luas,” ungkap Nyayu Khodijah.
Dalam rangka memberikan pemahaman kepada sivitas akademika yang ada di perguruan tinggi, para peserta diajak untuk mengenal keadilan gender agar bisa diimplementasikan di lingkungan perguruan tinggi. “Implementasi keadilan gender bisa dilakukan oleh dosen dalam pembelajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, penulisan artikel, dan lain-lain,” ungkap Nyayu Khodijah.
Rektor UIN Raden Fatah melanjutkan bentuk ketidakadilan gender. “Ada lima bentuk ketidakadilan gender, yaitu subordinasi (menempatkan laki-laki lebih tinggi posisinya daripada perempuan), marginalisasi (peminggiran di ruang publik), stereotype (pelabelan negatif), double burden (beban ganda), dan violence (kekerasan),” paparnya.
Nyayu Khodijah menambahkan, ada peran sivitas akademika dalam mewujudkan perguruan tinggi responsif gender. “Ada tiga cara untuk mewujudkan perguruan tinggi yang responsif gender, yaitu dengan melakukan afirmasi (pernyataan positif), insersi (memasukkan materi khusus tentang gender didalam mata kuliah), dan integrasi (memberikan perspektif),” pungkasnya.