Penutupan Konferensi Pusat Studi Gender Dan Anak: Pra Kongreskupi 2 Di UIN Raden Fatah Palembang

Penutupan Konferensi Pusat Studi Gender Dan Anak: Pra Kongreskupi 2 Di UIN Raden Fatah Palembang

Humas UIN RF– Konferensi Pusat Studi Gender Dan Anak: Pra Kongreskupi 2 dengan tema “Meneguhkan Peran PSGA Dan Ulama Perempuan Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksualdi Satuan Pendidikan Keagamaan” resmi di tutup oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama, Dr. H. Syafi’i , M.Ag. Bertempat di ruang Auditorium lantai 4 Gedung Perpustakaan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (17/11/2022).

Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Administrasi berkomitmen untuk memperkuat kualitas dan meningkatkan kuantitas penelitian dengan fokus pada  isu keadilan dan kesetaraan gender yang bertumpu pada kesatuan ilmu pengetahuan.

Di hadapan peserta kegiatan tersebut, Syafi’i mengatakan bahwa menegakkan keadilan dan kesetaraan gender masih belum selesai. “Hal ini disebabkan antara lain karena gender gap masih ada dan belum ideal,” ungkapnya. Oleh karena itu sekarang kita fokus terhadap bangunan yang tidak bias gender. Misalnya ruang laktasi, smoking area, mushola dan toilet yang sesuai standar kelayakan. Selain itu Syafi’i pun meminta kepada perwakilan PSGA di lingkungan PTKIN untuk memikirkan bagaimana caranya PSGA bisa masuk terlibat dalam design infrastruktur. 

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama ini juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama berperan penting dalam membangun pengetahuan bersama tentang keulamaan perempuan yang mencakup kesejarahan, konteks sosial-politik-budaya, serta posisi dan peran bagi kemajuan perempuan.

“Penelitian keulamaan perempuan sangat dibutuhkan. Selain sebagai bagian dari tradisi akademik perguruan tinggi, kajian ilmiah tentang isu gender menjadi peneguhan dari gerakan perempuan di Indonesia sebagai agen perubahan sosial,” tegas Syafi’i.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih pada seluruh panitia dan peserta yang telah menyukseskan acara ini.

Selain itu, Nyayu Khodijah juga menjelaskan bahwa kesetaraan gender menjadi perhatian serius yang juga harus diperjuangkan oleh para civitas akademika di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

“Kami mempunyai tujuan besar dalam penguatan responsif gender di PTKI. Selama ini, ada kesan bahwa PTKI kurang optimal dalam persoalan responsif gender. Karena itu, forum ini menjadi relevan untuk bersama-sama mereaktulisasi mainstreaming gender di PTKI," ungkapnya.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang ini juga berharap setiap pusat studi gender dan anak di lingkungan PTKI mempunyai jejaring yang luas untuk bermitra dalam melaksanakan program dan kegiatan yang dilakukan, utamanya dalam gerakan responsif gender.