APRILIA, MAHASISWA SEMESTER 6 PRODI ILMU HADIS FUSHPI MENJADI SALAH SATU PANELIS KEGIATAN AICIS 2023 DI SURABAYA

APRILIA, MAHASISWA SEMESTER 6 PRODI ILMU HADIS FUSHPI MENJADI SALAH SATU PANELIS KEGIATAN AICIS 2023 DI SURABAYA

Surabaya — Salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam, yakni Apriliah, telah mengukti kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) selama 4 hari, yakni 2 – 5 Mei 2023. AICIS yang digelar di UIN Sunan Ampel surabaya ini mengusung tema  “Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace” dengan menampilkan 180 paper pilihan.

Acara AICIS ini dimulai pukul 19-30 WIB dan dibuka langsung oleh H. Yaqut Cholil Qoumas (Minister of Religious Affairs, Republic of Indonesia). Selanjutnya opening speech disampaikan oleh M. Ali Ramdani (Director General of Islamic Education), serta Welcome Speech dari Khofïfah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur. Untuk memeriahkan acara, kegiatan selanjutnya ditutup dengan  Stand Up Comedy oleh Boris Bokir.

AICIS yang digelar Tahunan ini diikuti oleh para pejabat kampus dari berbagai negara, panelist dan mahasiswa UINSA. Pada acara Plenary Session, para pakar dari luar negeri sebagai narasumber bersilih ganti menyampaikan materinya, yaitu: Prof. Dr. Usamah Al Sayyid Al -Azhary, Muhammad Al Marakiby, Ph.D, Dr. Imam Nahe’i, M.HI, dan Prof. Dr. Rahimin Affandi Bin Abdul Rahim. Pada hari berikutnya, yakni tanggal 4 Mei, turut menyampaikan materi juga, yaitu: Prof. Mashood A Baderin, KH. Dr (HC). Afifudin Muhajir, Prof. Dr. ?adi Eren, pof. Tim Lindsey, Ph.D, serta Prof. D. Mohd. Roslan BIN Mohd Nor.

Pada pukul 13.00 WIB, acara dilanjutkan dengan Panel Session, di mana Apriliah mempresentasikan karyanya yang berjudul “Urgensi Pengembangan Prinsip Fiqh Toleransi dalam Pluralitas Indonesia Pada Cyberspace”. Dalam penyampaiannya, Apriliah lebih dulu mengawali pemaparan seputar Pluralitas sebagai bentuk perbedaan di Indonesia yang merupakan sunnatullah. Ia mencontohkan adanya perbedaan seperti perbedaan Agama, budaya, suku bangsa, ras, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Apriliah menuturkan urgensi fikih toleransi yang harus tertanam pada pluralitas di negara Indonesia. Ia menawarkan tiga prinsip yang harus dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia ketika berhadapan pada dunia maya (Cyberspace), yaitu Menerima perbedaan keyakinan, saling menghormati terhadap pilihan orang lain, dan hak kebebasan dalam berpendapat.

Sebagai penutup, Apriliah mengharapkan agar semua orang yang aktif menggunakan media sosial, terus memperhatikan tiga prinsip ugensi fikih toleransi tersebut, karena dalam kondisi sekarang media sosial telah menjadi kebutuhan primer seseorang. 

“Tiga prinsip fikih toleransi ini harus tertanam pada setiap orang, yakni menerima perbedaan keyakinan bahwa setiap pengguna media sosial di dunai maya tentu memiliki keyakinan masing – masing, saling menghormati terhadap pilihan  orang lain, serta terdapat hak kebebasan dalam berpendapat karena semua orang memiliki cara pandang dan pemikiran tersendiri,” tutupnya.

Setelah sesi Panel selesai, para Panelis diarahkan untuk mengikuti rangkaian acara kuliner makanan khas Surabaya dan penutupan AICIS 2023. Penutupan ini langsung dipimpin oleh Zainut Tauhid (Deputy Minister Of Religious Affairs Republik Indonesia) dan pemberian piagam penghargaan oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.(Eko)