
Penguatan Moderasi Beragama PPG Batch-1 LPTK FITK 2023
Mengantisipasi terjadinya pelanggaran terhadap hak manusia dalam beribadah, tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama, ataupun provokasi antar umat beragama, melatarberlakangi munculnya gerakan “Moderasi Beragama” yang digaungkan oleh Kemenag RI. Guna mendukung keberhasilan gerakan tersebut, maka PPG FITK UIN Raden Fatah Palembang melakukan kegiatan diseminasi Moderasi Beragama kepada seluruh Mahasiswa PPG Batch-1 2023. Mereka adalah para Guru yang diharapkan dapat mengimplementasikan dan mentransfer nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didiknya kelak. Kegiatan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang pada Selasa (27/06/2023).
Kegiatan ini menghadirkan Narasumber secara daring yakni Dr. Wawan Djunaedi, M.A. yang merupakan Kapus Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI, dan Narasumber luring Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. yang merupakan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, yang akan menyampaikan materi seputar moderasi beragama khususnya di ranah pendidik.
Setelah laporan ketua panitia, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kaprodi PPG Dr. Alimron, M.Pd.I. Beliau menyampaikan, kegiatan ini mengenalkan apa itu moderasi beragama dan indikatornya seperti, komitmen kebangsaan, toleransi, dan anti kekerasan. Tugas Guru mengimplementasikan dan menyebarluaskan nilai-nilai moderasi beragama yang akan disampaikan oleh Narasumber. Ia juga mengimbau agar Mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Tak lupa, Beliau juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana yang telah bekerja keras, cerdas dan ikhlas hingga terlaksananya kegiatan ini.
Sambutan berikutnya yang sekaligus membuka kegiatan ini disampaikan oleh Dekan FITK yang diwakili oleh Wakil Dekan 1 FITK Dr. Muhammad Fauzi, M.Ag. Beliau menyampaikan bahwa, moderasi beragama berarti cara beragama melalui jalan tengah yang merupakan cara terbaik untuk mengajarkan agama.
“Indonesia merupakan negeri yang bhinneka maka perlu sekali memiliki satu pandangan dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Indonesia. Dengan moderasi beragama, seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya,” ujar Beliau.
Beliau juga mengatakan, dalam kesempatan ini sangat penting untuk serius menyimak pemaparan materi dari Narasumber yang telah meluangkan waktunya untuk menambah wawasan kita terkait moderasi beragama. “Jangan sia-siakan kesempatan yang ada, seriuslah dalam mendengarkan pemaparan materi dari Nasumber yang telah hadir hari ini,” imbuh Wakil Dekan 1.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Narasumber Prof. Dr. Suyitno, M.Ag. Moderasi Beragama adalah konsep yang menekankan pada sikap saling menghormati dan toleransi antara kelompok agama yang berbeda. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih dan mengamalkan agamanya dan tradisinya masing-masing, tanpa adanya tekanan atau intimidasi dari pihak lain,” ujar Prof. Suyitno.
Dalam penyampaian materinya Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., juga mengatakan bahwa konflik moderasi beragama ini bukan hanya bicara tentang Indonesia, tapi dunia juga membicarakan tentang moderasi beragama. “Moderasi beragama menjadi konflik seluruh dunia, karena moderasi beragama itu bukan bicara tentang agamanya tapi bagaimana cara kita beragama,” ungkapnya.
Kegiatan penguatan Moderasi Beragama ini terlaksana dengan baik, terlihat dari besarnya antusias para peserta pada saat Narasumber menyampaikan materi. (Haljuliza/Riska)