Cawisan Subuh Ketiga: UIN Raden Fatah Bahas Kajian Islam Melayu

Cawisan Subuh Ketiga: UIN Raden Fatah Bahas Kajian Islam Melayu

HUMAS – UINRF – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali menggelar Cawisan Subuh rutin bulanan untuk ketiga kalinya pada Sabtu pagi ini (16/11). Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Dr. Syahril Jamil, M.Ag, selaku Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang.

Mengangkat tema “Fadhilah Jumat”, acara ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., yang juga merupakan Wakil Rektor I UIN Raden Fatah Palembang. Diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat spiritualitas civitas academica sekaligus menanamkan nilai-nilai kearifan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sambutannya, Dr. Syahril Jamil menyampaikan bahwa Cawisan Subuh ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UIN Raden Fatah Palembang. Ia berharap acara ini dapat menjadi agenda rutin yang memberi inspirasi serta motivasi spiritual bagi seluruh peserta.

“Semoga kita senantiasa istiqomah dalam mengikuti Cawisan Subuh ini agar dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, serta berbagi hikmah dan pengetahuan yang membimbing kita bertindak dengan bijaksana,” ujarnya.

Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., dalam paparannya, membahas keutamaan hari Jumat yang disebut sebagai “Sayyidul Ayyam” atau “penghulu segala hari” yang mana di dalam Islam hari jumat memiliki berkah dan keutamaannya yang istimewa.

“Dalam Islam, hari Jumat memiliki makna yang sangat istimewa. Jumat disebut sebagai ‘Sayyidul Ayyam’ atau ‘penghulu segala hari’ karena memiliki keutamaan dan berkah yang luar biasa,” jelasnya.

Selain itu, Prof. Adil juga mengulas kajian dari kitab Melayu diantaranya terjemahan dari Sayyid Usman bin Yahya al-‘Alawi, yang membahas waktu dalam salat Jumat.

Dalam terjemahan tersebut, Sayyid Usman bin Yahya al-‘Alawi membagi lima waktu pergi ke masjid untuk menunaikan salat Jumat. Diantaranya, pergi pukul 07.00 pagi akan mendapatkan pahala setara berkurban satu unta, pukul 08.00 setara dengan berkurban satu lembu, pukul 09.00 setara dengan kambing bertanduk, pukul 10.00 setara sedekah ayam, dan pukul 11.00 setara sedekah dengan telur ayam.

Lebih lanjut, Prof. Adil menjelaskan sunnah-sunnah yang dilakukan pada hari Jumat, seperti memotong kuku, membersihkan bulu-bulu badan, mandi, bersiwak, mengenakan pakaian putih bersih, menggunakan wangi-wangian, pergi ke masjid lebih awal, mendahulukan kaki kanan saat masuk masjid dengan doa, serta larangan melangkahi pundak orang di dalam shaf.

“Sunnah-sunnah yang dilakukan pada hari Jumat di antaranya memotong kuku, membuang bulu-bulu badan yang sunnah, mandi, bersiwak, memakai pakaian yang putih lagi bersih, memakai wangi-wangian, pergi ke masjid awal waktu, dan mendahulukan kaki kanan ketika masuk masjid seraya berdoa. Kemudian, Jangan melangkahkan pundak-pundak orang karena mencari shaf depan, karena itu hukumnya makruh malah-malah menjadi haram,” paparnya.

Prof. Adil juga menambahkan, UIN Raden Fatah Palembang memiliki distingsi sebagai kampus Peradaban Islam Melayu menawarkan kearifan Islam Melayu yang penting untuk kita pelajari dan kaji secara bersama-sama. Selain itu, Prof. Adil menegaskan pentingnya kajian Islam Melayu yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kajian Islam Melayu ini sangat penting untuk disampaikan dan diamalkan dalam rangka menjelaskan polemik dengan isi konten dan bahasan luar biasa hebatnya, serta dengan mengutip berbagai macam hadits sahih dan juga kitab-kitab rujukan para ulama masa lalu yang luar biasa hebatnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *