Pengarahan dan Penyerahan Sertifikat  Pendidik Dosen UIN Raden Fatah Palembang

Pengarahan dan Penyerahan Sertifikat Pendidik Dosen UIN Raden Fatah Palembang

HUMAS-UINRF – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar Pengarahan dan Penyerahan Sertifikat Sertifikasi Pendidik bagi Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Tahun 2024. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Rektorat Lantai 4, Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah ini menjadi momen penting dalam upaya meningkatkan profesionalitas dan kualitas tenaga pendidik di lingkungan UIN Raden Fatah, Senin (28/04/25).

Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas keberhasilan 63 dosen yang lulus sertifikasi pendidik. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini bukanlah titik akhir, melainkan langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan.

“Selamat kepada 63 dosen yang telah lulus sertifikasi pendidik. Ini adalah awal perjalanan untuk menjadi dosen profesional sejati yang berintegritas, berdedikasi, dan mampu berkontribusi dalam membawa UIN Raden Fatah ke kancah internasional,” ujarnya.

Plt. Rektor juga menekankan pentingnya sertifikasi ini dalam mendukung target UIN Raden Fatah untuk masuk ke dalam 100 besar perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2029. Menurutnya, dosen profesional tidak hanya memenuhi kewajiban tridarma perguruan tinggi, tetapi juga harus aktif membangun atmosfer akademik yang berkualitas di dalam kampus.

Plt. Rektor Muhammad Adil dalam arahannya juga menegaskan pentingnya integritas akademik. Ia mengingatkan bahwa proses transformasi dari IAIN ke UIN membawa amanah besar, yakni mengintegrasikan keilmuan secara total. Namun hingga kini, integrasi tersebut dinilai belum sepenuhnya bergerak optimal.

“Mari kita koreksi diri kita masing-masing. Layakkah kita disebut sebagai dosen profesional? Transformasi dan integrasi keilmuan harus kita wujudkan bersama, terutama dalam mendorong kampus kita agar mampu bersaing secara internasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof Adil mengatakan bahwa penyerahan sertifikat ini menjadi momentum penting, karena 63 dosen yang lulus diharapkan menjadi mercusuar perubahan di lingkungan UIN Raden Fatah.

“Para dosen profesional diharapkan mampu menginspirasi rekan-rekan sejawat, memperkuat budaya mutu, dan aktif dalam kegiatan tridarma perguruan tinggi yang berbasis inovasi dan kolaborasi,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Prof. Muhammad Adil menyampaikan optimisme bahwa dengan sumber daya manusia yang kompeten, UIN Raden Fatah Palembang akan mampu memenuhi target internasionalisasi dan membawa nama baik di kancah pendidikan dunia.

Dalam kesempatan ini, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Arne Huzaimah, S.Ag., M.Hum., menjelaskan bahwa sertifikat pendidik ini merupakan wujud dari upaya membangun budaya mutu di perguruan tinggi. Ia menambahkan, seluruh peserta sertifikasi telah mengikuti seluruh tahapan sesuai ketentuan, dan berdasarkan asesmen asesor dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, semua dinyatakan lulus.

“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah langkah nyata untuk memastikan dosen mampu mentransfer ilmu dengan penuh tanggung jawab, serta terus berkomitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Meski seluruh peserta dinyatakan lulus, Prof. Arne tetap mengingatkan masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Ia juga menekankan pentingnya semangat untuk terus belajar dan bertransformasi, terutama dalam menjawab tantangan globalisasi dan internasionalisasi perguruan tinggi.

Dalam sesi lanjutan, Joko Septemi, S.Si., Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Keuangan UIN Raden Fatah, menyampaikan bahwa dosen yang telah mendapatkan sertifikasi berhak menerima tunjangan profesi sesuai regulasi yang berlaku. Ia menekankan bahwa layanan kepada mahasiswa harus menjadi prioritas utama, sejalan dengan peningkatan kesejahteraan dosen.

“Dosen yang sudah tersertifikasi tidak hanya mendapat pengakuan profesional, tetapi juga mendapatkan hak atas tunjangan yang layak. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita bersama-sama memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa,” pungkasnya.