UKMK Seni dan Budaya Teater Arafah UIN Raden Fatah Gelar “Temaru”: Terapi Seni untuk Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa

UKMK Seni dan Budaya Teater Arafah UIN Raden Fatah Gelar “Temaru”: Terapi Seni untuk Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa

HUMAS – UINRF — Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Seni dan Budaya Teater Arafah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar kegiatan bertajuk Terapi Bersama Rupa (Temaru), sebuah terapi kreatif berbasis seni rupa yang bertujuan untuk menjaga dan merawat kesehatan mental. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Sepak Bola Kampus UIN Raden Fatah, Kamis (12/6/2025).

Wakil Rektor III, Dr. Syahril Jamil, M.Ag, mengapresiasi inisiatif UKMK Teater Arafah dan kolaborasi dengan Dewan Kesenian Palembang. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi mahasiswa saat ini, yang kerap menghadapi tekanan akademik dan sosial.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Palembang, Pembina UKMK Teater Arafah, serta seluruh panitia. Kegiatan seperti Temaru ini sangat bermanfaat, terutama untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa melalui pendekatan seni yang menyentuh sisi emosional dan spiritual mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Palembang, Joko Susilo menyampaikan bahwa Temaru merupakan bentuk inovasi seni yang mendalam, dan memiliki potensi sebagai sarana terapi dan ekspresi jiwa.

“Temaru dirancang sebagai wadah ekspresi, refleksi, dan pemulihan. Kegiatan ini menggabungkan berbagai bentuk seni, mulai dari seni rupa, sastra, hingga pertunjukan drama. Ini adalah media untuk menyampaikan emosi dan menjaga kesehatan mental peserta. Acara ini juga bisa menjadi jalan untuk menyembuhkan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pembina UKMK Seni dan Budaya Teater Arafah, Siti Anisyah, S.E., M.Si. meengatakan bahwa “Temaru” dihadirkan sebagai ruang alternatif bagi mahasiswa dan masyarakat kampus untuk melakukan penyembuhan diri secara emosional melalui pendekatan seni. Tidak hanya terbatas pada aktivitas menggambar atau melukis, Temaru menjadi medium untuk merenung, berdialog dengan diri sendiri, serta mengeksplorasi emosi melalui sentuhan teatrikal dan ekspresi visual khas Teater Arafah.

“Dengan menggabungkan seni rupa, narasi, hingga drama performatif, Temaru membuktikan bahwa seni dapat menjadi medium terapi yang efektif. Teater Arafah menunjukkan bahwa seni bukan sekadar hiburan, melainkan sarana pemulihan diri yang berdaya transformasi tinggi,” pungkasnya.