
Retret Kepemimpinan Hari Kedua, UIN Raden Fatah Rumuskan Arah Baru Menuju Kampus Unggul dan Global
HUMAS – UINRF – Memasuki hari kedua pelaksanaan Retret Kepemimpinan dan Rancangan Program Kerja Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, fokus kegiatan beralih pada penyusunan arah strategis dan program kerja kelembagaan. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Lantai 4 Rektorat Kampus Jakabaring ini mengangkat tema besar “Arah Baru UIN Menuju Kampus Unggul dan Global”, Minggu (13/07/2025).
Dalam arahannya, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., menyampaikan secara tegas pentingnya membangun arah kelembagaan yang selaras dengan visi UIN Raden Fatah Palembang, khususnya untuk mewujudkan posisi sebagai kampus yang mutunya terekognisi di Asia Tenggara masuk dalam 100 besar perguruan tinggi di kawasan di Asia Tenggara.
“Optimisme itu penting, tetapi harus dibarengi dengan rasionalitas. Kita tidak bisa berharap hasil besar secara instan dengan sumber daya yang terbatas. Yang perlu kita lakukan adalah memaksimalkan capaian yang telah diraih sebagai fondasi ke depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Adil menyampaikan juga terkait penguatan sumber daya manusia (SDM), pengembangan program studi pascasarjana berbasis keunikan lokal, dan internasionalisasi menjadi kunci sukses UIN Raden Fatah dalam lima tahun ke depan.
“Kita punya sejarah Melayu yang kaya, dan maksimalkan potensi tersebut untuk kita hidupkan kembali. Melayu itu bagian dari dunia global dan tidak bisa hilang dari peradaban dunia,” tambahnya.
Muhammad Adil juga berharap, sejalan dengan distingsi UIN Raden Fatah Palembang sebagai pusat peradaban islam melayu, ke depannya UIN Raden Fatah dapat menjadi pusat kajian melayu dunia.
Selain itu, Rektor menyampaikan bahwa penguatan jejaring kerja sama serta pengembangan sektor bisnis kampus juga menjadi prioritas penting yang sedang disiapkan sebagai bagian dari strategi menuju PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum).
“Realisasi kerja sama harus kita tingkatkan, terutama di sektor bisnis. Kita sudah kaji grand design bisnis UIN Raden Fatah, tinggal implementasi. Tidak boleh sejengkal pun aset UIN yang tidak produktif,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Munir, M.Ag., menggarisbawahi pentingnya standarisasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan penguatan distingsi keilmuan kampus.
“Peradaban Islam Melayu Nusantara bukan hanya narasi, tapi harus menghasilkan produk nyata. Ini menjadi pembeda UIN Raden Fatah dari universitas lain,” ujarnya.
Ia juga memaparkan lima langkah strategis menuju research university, mulai dari akreditasi internasional, pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi dosen, penguatan jejaring internasional, hingga pengembangan infrastruktur riset.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor II, Prof. Dr. Abdul Hadi, M.Ag., menambahkan bahwa arah pengembangan administrasi umum dan perencanaan keuangan juga berfokus pada layanan mahasiswa dan efisiensi berbasis teknologi digital.
“Kami ingin menghadirkan titik baca di berbagai sudut kampus dan sistem digital yang memungkinkan mahasiswa membaca di mana pun mereka berada,” ujarnya.
Terkait isu penyesuaian UKT, ia menegaskan bahwa mekanismenya juga harus mengacu pada prestasi mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III, Dr. Syahril Jamil, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas capaian mahasiswa dan pentingnya pendampingan secara konsisten melalui program-program pembinaan.
“Kita akan menyambut mahasiswa baru dalam PBAK yang akan dilaksanakan selama 99 hari. Ini bagian dari pembinaan dan penanaman karakter sejak awal masuk perguruan tinggi,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan target layanan akademik di tingkat prodi dan fakultas diselesaikan secara maksimal sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan akademik secara menyeluruh.
Dalam Retret ini, Kepala Biro AAKK, Dr. Drs. H. Mukhlisuddin, S.H., M.A., juga menekankan pentingnya seluruh unit kerja memahami regulasi yang berlaku sebagai dasar administratif dalam mendukung program rektorat.
“Jangan malu untuk membaca aturan dan regulasi. Semua harus berbasis pada ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Kepala Biro AUPK, Dr. H. Zahdi, M.H.I., juga menyampaikan bahwa efisiensi dan ketepatan penganggaran menjadi elemen penting dalam mencapai target kinerja kelembagaan.
“Dengan efisiensi dan sinergi, semua tujuan dapat dicapai secara optimal,” pungkasnya.