HUMAS-UINRF-- Untuk bisa terlibat dalam rantai jasa global berbasis profesionalisme, maka penguasaan bahasa asing bagi seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang menjadi modal berkomunikasi di era  revolusi industri 4.0 saat ini.

Perihal tersebut disampaikan Prof. Dr. Nyayu Khadijah, M. Si di acara Silaturahmi Pimpinan dan Paparan Pengembangan Program Kerja yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa UIN Raden Fatah Palembang. Selasa, (20/5/2021).

“Upaya peningkatan kualitas bahasa asing bagi semua akademika harus diupayakan maksimal dan terwujud, dan kami para pimpinan akan mendukung rencana strategi (Renstra) yang telah disususun oleh Pusat Pengembangan Bahasa UIN Raden Fatah,” Ungkap Rektor, Prof. Nyayu.

Rektor menambahkan, kualitas pelayanan pengembangan bahasa asing bagi mahasiswapun tidak boleh berjalan ditempat, dan harus sama-sama berpikir inovatif agar sejalan dengan harapan renstra.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Rektor I, Dr. Muhammad Adil, M.A, menurutnya bahasa asing harus dijadikan tradisi dikalangan akademika, dan tradisi ini harus dengan konsep menyenangkan.

“Guna ada kepekaan dalam berbahasa, secara sederhana saya memaknai bahasa itu bukan sebuah ilmu, tapi sebuah tradisi. Tradisi itu melekat dalam keseharian, dan bahasa itupun akan melekat jika terus dipraktekkan dalam keseharian. Maka itu, mari kita jadikan berbahasa asing menjadi tradisi,” ujar Dr. Muhammad Adil.

Acara silaturahmi sekaligus buka puasa bersama ini selain dihadiri oleh para pimpinan rektorat, Pusat Pengembangan Bahasa juga mengundang para dekan, dan pejabat struktural di lingkungan UIN Raden Fatah.

Sementara itu, Dr. Herizal, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dalam paparannya dihadapan pimpinan menjelaskan peningkatan kualitas bahasa bagi sumber daya manusia bagi para dosen dan karyawan sudah berlangsung rutin.

Dia menambahkan, saat ini salah satu program yang akan dijalankan adalah memetakan kebutuhan program studi mana saja di lingkungan UIN Raden Fatah, yang subjek mahasiswa-mahasiswinya membutuhkan kecakapan berbahasa asing. (Jufri)