ARJUNA, M. ADHIM RAJASYAH, DAN NADIA AZKIYA UNJUK PRESTASI DALAM ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023

ARJUNA, M. ADHIM RAJASYAH, DAN NADIA AZKIYA UNJUK PRESTASI DALAM ADIA ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE 2023

Padang, 5 Juni 2023 – Mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang sedang mempresentasikan hasil Karya Ilmiah nya dengan fokus pembahasan pada tantangan dalam menjaga Qaulan Ma'rufa di tengah dominasi penggunaan bahasa slang di kalangan generasi milenial.

Dalam satu paralel terdapat 5 pemakalah dengan masing-masing penjelasan berdurasi 5 menit. Arjuna, M. Adhim Rajasyah dan Nadia Azkiya berbagi dalam menjelaskan beberapa poin pembahasan dari makalah yang telah disiapkan. Dalam hal ini, ketiga mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam tergabung dalam paralel pertama yakni Bidang Bahasa dan Sastra.

Dalam era digital dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, penggunaan bahasa slang atau bahasa gaul telah menjadi fenomena yang semakin populer di kalangan generasi milenial. Bahasa slang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial, pesan singkat, dan platform digital. Penggunaan bahasa ini, meskipun terkesan santai dan menyenangkan, memiliki dampak yang signifikan terhadap pemahaman dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Namun, bagi mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam, menjaga Qaulan Ma'rufa atau kata-kata yang baik dan sopan adalah penting dalam konteks agama dan budaya. Hal ini memunculkan tantangan tersendiri, terutama di tengah dominasi penggunaan bahasa slang yang terjadi saat ini. Dalam konferensi Internasional ADIA 2023, penyaji akan membahas dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini.

Setelah memaparkan materi, peserta memberikan beberapa tanggapan dan pertanyaan. Salah satunya ditanggapi langsung oleh bapak Dr. Suryadi, M. A (Dosen Leiden University) , beliau turut hadir dalam sesi paralel. Dr. Suryadi, M. A memberikan tanggapan "Judul ini menarik untuk dibahasa, saya memiliki pengalaman ketika lewat di salah satu kota, ada anak-anak muda yang sedang bercanda dengan berkomunikasi seperti ini, " Heyy anjing bagus banget lu" ini akan beda artinya dengan kelompok lainnya yang sedang bertengkar dengan ucapan yang sama "anjing lu" Nah ini menjadi menarik, sehingga penelitian saudara sekalian bisa dikembangkan dan dicari bagaimana landasan teorinya dalam menjaga Qaulan Ma'rufa."

Konferensi ini dihadiri oleh para pemikir dan akademisi dari berbagai universitas dan institusi terkemuka dalam bidang Adab, dakwah, humaniora dan Ushuluddin serta Pemikiran Islam. Mereka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana menjaga Qaulan Ma'rufa di tengah perkembangan bahasa dan budaya kontemporer.

  1. Mahyeldi Ansharullah, S.P Gubernur Sumatera Barat yang sekaligus membuka kegiatan ADIA Internasional Coference, menyatakan, "Generasi milenial merupakan garda terdepan dalam perkembangan bahasa dan budaya. Namun, sebagai mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesucian bahasa dan nilai-nilai kebaikan dalam komunikasi kita sehari-hari."

Selama konferensi, para peserta akan terlibat dalam diskusi panel, presentasi, dan sesi tanya jawab yang bertujuan untuk menemukan cara-cara kreatif untuk mengajak generasi milenial menggunakan bahasa yang baik dan benar tanpa mengabaikan tren budaya saat ini. Mereka juga akan membahas peran pendidikan dan lembaga agama dalam mempromosikan penggunaan bahasa yang santun.

Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd, mengatakan, "Kami sangat bangga menjadi tuan rumah ADIA Internasional Conference 2023. Kami berharap konferensi ini dapat memberikan wawasan dan solusi yang bermanfaat dalam menjaga Qaulan Ma'rufa di tengah perubahan lingkungan komunikasi yang cepat."

Dengan semangat untuk melestarikan nilai-nilai agama dan budaya yang luhur, mahasiswa Ushuluddin dan Pemikiran Islam dari UIN Raden Fatah Palembang bersama dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lainnya akan berupaya merumuskan strategi dan pendekatan baru untuk menghadapi tantangan dalam menjaga Qaulan Ma'rufa di tengah dominasi penggunaan bahasa slang di kalangan generasi milenial.

Konferensi ini diharapkan akan memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menjaga integritas bahasa dan nilai-nilai kebaikan dalam era perkembangan bahasa dan budaya yang beragam. (ADINDA)